Engkau Wanita
Ia telah tercipta ...
Pada sebagian rusuk dari Adam
Insan yang menemani
Bersama dengan selimut Fitnah
Tiada yang terpana akan dirinya
Ia di lingkupi aurat
Bak sebuah hamparan tertutup embun
Betapa rapuhnya syahwat berbicara
Duhai engkau wanita
Lembut anggunnya sebuah dirimu
Tertawan dan termabuk cucu bani Adam
Seiring engkau membawa pesona
Duhai engkau wanita
Lihatlah masa lalu dirimu ...
Zaman yang hitam jahiliyah
Menyisakan kepedihan bagi kehormatanmu
Duhai engkau wanita
Berkacalah dengan cermin penciptaanmu
Sejatinya engkau tak pernah lepas dari Fitnah
Fitnah yang melingkupi kehidupanmu
Duhai engkau wanita
Ketika kenistaan memenuhi masa kelam mu
Engkau sebuah makhluk yang tiada harga
Tersudut bersama hakikatmu
Duhai engkau wanita
Sadarkah ketika Rasul Muhammad terlahir
Engkau selayaknya seolah terlahir kembali
Dengan wujud kehormatan insan yang mulia
Duhai engkau wanita
Kini dan Esok sebuah potretmu
Ketika zaman dan masa telah letih mendekati ujungnya
Kini engkau seolah bagian dari sosok Kenistaan
Engkau campakkan kehormatan itu
Engkau singkapkan hijab itu
Engkau putuskan urat malumu
Dan engkau seolah ingin kembali bersama hitamnya
jahiliyah
Duhai engkau wanita
Engkau lebih memilih lotion pelindung matahari
Dari pada Perintah Rabb-mu memberikan kebaikan bersama
Jilbab
Duhai engkau wanita
Engkau lebih berbangga dengan sebutan modern
Ketika engkau tampakan aurat dan
engkau campakkan hijab
Duhai engkau wanita
Engkau lebih merasa damai
Tatkala kedamaian itu hanya engkau peroleh diantara
manusia
Duhai wanita ...
Kasihanilah diri-dirimu ..
Sungguh An Naar telah sesak dengan kehadiranmu
Duhai engkau wanita
Hisablah diri-dirimu
Akankah engkau diantara mereka yang sedikit berbaris
menuju al Jannah ?
Puisi untuk Istriku
Di tepian ujung hatiku
Kini aku lihat engkau berbeda
Ada selaksa kerinduan aku
menatap dirimu
Kerinduan akan potretmu yang
lampau
Kini engkau berubah ...
Cahaya pesonamu yang
terbingkai dengan akhlaq
Tercabik dengan ambisimu akan
dunia
Engkau campakan nilai al Haq
Dan engkau ukir duniamu dengan
pahatan penuh caci
Istriku ...
Hari ini engkau asing di
mataku
Engkau bukanlah yang dulu aku
kenali
Bak seorang bidadari yang
menorehkan simpatik
Kini , engkau seperti Mereka
...
Mereka yang hidup di tengah
fatamorgana dunia
Istriku ...
Sebuah kata yang sulit ku eja
saat ini
Engkau ada tapi seolah engkau
tiada
Engkau hadir tapi seolah
engkau telah pergi
Haruskah aku beristirja
kepadamu ?
Menganggap engkau telah tiada
?
Istriku ...
Kini , engkau linangan air
mataku
Aku tak bisa mendustai
diriku
Aku tak bisa mengubur perasaan
kecewaku
Engkau semakin jauh dengan
ambisimu
Sedangkan aku yang merangkak ,
engkau campakan !
Istriku ,..
Tidakkah engkau tahu ...?
Bahwa keridhaan Allah sungguh ada pada keridhaan-ku ?!
Tidakkah engkau sadar ..?
Sebagian besar penghuni an Naar ...
... adalah wanita-wanita semodel dirimu ... ?
Istriku ...
Sungguh kasihanilah akan dirimu
Jangan engkau jadikan syaithan sebagai pemandumu
Dibalik keindahan dan gemerlap bujuk nya
Engkau akan tahu bahwa ...
Akhir dari semuanya hanyalah 'air mata'
Istriku ...
Apakah engkau tak bersyukur ?
Sungguh betapa mudahnya jalan Al Jannah bagi dirimu
Engkau bisa memasuki pintunya dari mana yang engkau suka
Engkau hanya di suruh-Nya ...
" Ruku'lah dengan shalat , Lewati ramadhan dengan Puasa
dan taatilah diriku (suami) .... "
Istriku ,..
Tidakkah engkau tahu ...?
Bahwa keridhaan Allah sungguh ada pada keridhaan-ku ?!
Tidakkah engkau sadar ..?
Sebagian besar penghuni an Naar ...
... adalah wanita-wanita semodel dirimu ... ?
Istriku ...
Sungguh kasihanilah akan dirimu
Jangan engkau jadikan syaithan sebagai pemandumu
Dibalik keindahan dan gemerlap bujuk nya
Engkau akan tahu bahwa ...
Akhir dari semuanya hanyalah 'air mata'
Istriku ...
Apakah engkau tak bersyukur ?
Sungguh betapa mudahnya jalan Al Jannah bagi dirimu
Engkau bisa memasuki pintunya dari mana yang engkau suka
Engkau hanya di suruh-Nya ...
" Ruku'lah dengan shalat , Lewati ramadhan dengan Puasa
dan taatilah diriku (suami) .... "
Istriku ...
Ditengah fajar menampakan
kuasanya
Ditengah waktu mustajabah yang
telah Ia janjikan
Aku tiada lelah .....
tengadahkan tangan kepada-Nya
Semoga ada kebaikan yang
tersisa untukmu
Allahuma Amiin ...
1 komentar:
Bisanya copas doang ... engga jujur nih orang
Posting Komentar